DAFTAR nama Penguasa Pati sejak zaman Majapahit, Demak dan Pajang ternyata tidak banyak yang tahu. Sebab, sejarah Pati selama ini hanya menginduk pada Babad Pati dan Babad Tanah Jawi.
Padahal, ada banyak referensi, literatur dan teks sejarah alternatif yang justru bisa mengungkap lebih dalam dan akurat.
Disusun Erick Dhanar Nugroho dari berbagai sumber, berikut nama-nama adipati atau penguasa Pati dari era akhir-akhir Kerajaan Majapahit, Demak, hingga Pajang.
Akhir Majapahit dan awal Demak
Puspo Kusumo
Gelarnya bukan adipati, karena pada masa ini wilayah Pati masih berupa kabuyutan, sehingga pemimpinnya disebut dengan buyut.
Puspo Kusumo gugur di medan perang saat penyerangan Portugis ke Malaka. Dia dimakamkan di Pulau Hantu.
Saat itu, Kabuyutan Pati adalah wilayah milik Majapahit, sedangkan Puspo Kusumo adalah pegawai Kerajaan Majapahit.
Loyalitas Puspo Kusumo kepada Demak tidak terlepas dari fakta bahwa berdirinya Demak atas izin dan bantuan dari Majapahit karena Jin Boen atau Raden Patah adalah putera Raja Majapahit.
Adapun perang Majapahit vs Demak bukan perangnya Raden Patah vs ayahnya (Majapahit), tetapi peperangan melawan pemberontak yang telah mengkudeta ayahnya.
Era Demak Bintoro
1. Jati Kusumo (Kayu Bralit), anak Puspo Kusumo.
De Graaf menyebut angka tahun 1518 sebagai tahun jabatan Jati Kusumo. Jati Kusumo menikah dengan Roro Pujiwat anak Sunan Ngerang I.
Peralihan kekuasaan dari Puspo Kusumo kepada Jati Kusumo memang bersifat pewarisan.
Yang menarik di sini, bahwa Puspo Kusumo menjabat sebagai Buyut atas titah Majapahit, sedangkan Jati Kusumo menjadi Adipati atas titah Demak.
Perubahan status dari Kabuyutan menjadi Kadipaten ini juga merupakan penggabungan dua kabuyutan Pati Utara dengan Pati Selatan.
Jati Kusumo (pewaris Kabuyutan di Pati utara) menikahi Roro Pujiwat anak Sunan Ngerang I (Buyut di Pati bagian selatan).
Penyerahan titah ini dilakukan dengan mengirimkan Syeh Abdul Jalil dan Syarifuddin (Pangeran Atas Angin).
2. Dharmo Kusumo (Kakak dari Jati Kusumo, makam Dharmo Kusumo berada di kompleks makam Demak).
3. Singoyudho (Paman Roro Pujiwat dari garis ibu), disebut juga dengan nama Ki Bicak “leluhur” penduduk Desa Bicak (sekarang masuk wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah)