“Kalau petaninya habis ini sama saja kita mendorong impor juga, maka harus berani membangun pabrik yang modern sehingga lebih efisien dan bisa meningkatkan pendapatan petani,” tandasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan beberapa persoalan disampaikan oleh APTRI. Selain terkait jumlah petani yang menurun, juga tentang ketersediaan bibit untuk produksi.
“Yang kedua adalah produktivitasnya, termasuk rendemen yang nanti dihasilkan dan ketiga adalah terkait siapa off-takernya karena pabrik gulanya juga belum efisien,” kata Ganjar.
Ganjar tak menampik jika saat ini terjadi lesu darah pada kelompok petani tebu karena produksinya tidak bisa terserap dengan baik. Untuk itu, Ganjar meminta agar dirinya diberi data petani tebu yang ada.
“Terus kemudian varietas tebu yang dimiliki hanya tiga, dan dari yang ada ini kita harapkan bisa hitung berapa produktivitas yang dihasilkan,” tandasnya.***