“Bagi saya, ini adalah tantangan yang harus diselesaikan, apalagi di tengah perubahan yang begitu cepat. Birokrasi harus mampu menjawab persoalan yang membuat rakyat terbebani. Menjadi pelayan rakyat yang baik adalah orientasi dasar yang harus ditumbuhkan di kalangan birokrat. Birokrasi kasual adalah bagian dari itu semua,” katanya.
Perjuangan mewujudkan itu lanjut ganjar-pranowo">Ganjar bukanlah perkara gampang.
Butuh waktu cukup lama bagi dirinya untuk mewujudkan reformasi birokrasi, yakni birokrasi mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah serta sudah barang tentu tuntas paripurna.
“Pemprov Jateng juga terus berinovasi melalui digitalisasi. Mal Pelayanan Publik menjadi salah satu upaya kami juga untuk mewujudkan reformasi birokrasi. Mulai dari perpanjangan SIM, SKCK, BPJS, Izin Perdagangan, NPWP, hingga paspor dan lain-lain. Total ada 103 pelayanan yang bisa dilakukan cukup di satu tempat.” jelasnya.
ganjar-pranowo">Ganjar juga mengajak mahasiswa yang ada di UGM untuk ikut merasakan langsung denyut nadi pemerintahan di Jawa Tengah.
ganjar-pranowo">Ganjar menawari mereka ikut bergabung lewat program magang sehari bersama Gubernur.
“Dengan ikut terjun secara langsung, pelajar dan mahasiswa akan memahami persoalan langsung di masyarakat. Generasi muda itu akan melihat dengan jelas persoalan yang ada di masyarakat. Harapannya mereka bisa memberikan kontribusi atas permasalahan yang terjadi,” pungkasnya.
ganjar-pranowo">Ganjar menjadi salah satu tokoh nasional yang didapuk memberikan ceramah tarawih di Masjid UGM.
Takmir masjid menjadwalkan sejumlah tokoh nasional juga mengisi ceramah selama ramadhan.
Diantaranya Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono, Menkopolhukam Mahfud MD dan tokoh nasional lainnya.***