“Saat melakukan demo masak makanan bergizi dan bernutrisi pun kami sempat menemui ada ibu yang memberikan anaknya air dengan gula dan dijadikan sebagai pengganti susu. Saat melihat hal itu, kami cukup prihatin dan merasa perlu digencarkan penyuluhan kepada para ibu terkait larangan pemberian air dengan gula untuk menjadi nutrisi tambahan bagi balitanya,” papar Nisa.
Keberhasilan Muslimat NU dan Aisyiyah Muhammadiyah dalam mengedukasi gizi ke masyarakat didasari dua organisasi besar wanita ini memiliki peran penting dalam memajukan Indonesia terutama dalam bidang kesehatan dengan turun langsung ke lapangan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu.
Momen kebersamaan antara kedua organisasi tersebut dalam upaya edukasi dan literasi gizi kepada masyarakat akan terus berlanjut kedepannya.
Bagi mereka, kolaborasi ini perlu terus dilanjutkan karena memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kader dan masyarakat dari yang sebelumnya tidak mengetahui soal fakta konsumsi kental manis hingga pemberian asupan gizi yang cukup pada anak.***