“Artinya Jawa Tengah ini sebenarnya cukup menarik ya. Saya kira nanti kalau makin banyak industri masuk sini, serapan tenaga kerja makin banyak, perimbangan akan terjadi,” katanya.
Perimbangan yang dimaksud Ganjar salah satunya berkaitan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang nanti tidak terpaut jauh antara daerah satu dengan lainnya.
Tentu saja itu akan terjadi jika produktivitas dan kapasitas industri terus terjaga atau konsisten.
“UMK akan mirip, nanti akan mendekati seiring dengan produktivitas, seiring dengan juga kapasitas yang ada. Maka itu pasti akan berjalan. Nah hari ini nilai tambah itu bisa kita dapatkan untuk kita bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ungkapnya.