Karesidenan – Monosodium glutamat (MSG) atau lebih dikenal dengan sebutan micin merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai penyedap rasa masakan. MSG terbuat dari molekul garam natrium yang dipadukan dengan air dan asam amino L-glutamat.
Selama ini, penggunaan MSG atau micin sering kali menjadi perdebatan. Beberapa orang menghindari penggunaan MSG karena dianggap tidak baik bagi kesehatan. Namun, apakah benar demikian?
Berbagai penelitian dan studi medis telah menyatakan bahwa MSG merupakan penyedap rasa yang aman untuk masakan. Selain itu, World Health Organization (WHO) dan Kemenkes RI juga telah menyepakati hasil penelitian dari Badan Pengawas Obat Makanan di Amerika Serikat yang menyimpulkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi.
Efek konsumsi MSG untuk jangka panjang
MSG sebenarnya aman dikonsumsi, asal dalam takaran yang wajar. Apabila dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang, ada beberapa risiko kesehatan yang dapat dialami. Efek tersebut antara lain kerusakan hati, diabetes, dan hipertensi.
Selain itu, konsumsi MSG juga harus diperhatikan bagi ibu hamil dan menyusui. Sebisa mungkin ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi MSG. Jika terpaksa mengonsumsinya, pastikan takarannya sedikit agar tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
Benarkah MSG bisa membuat kemampuan otak semakin turun?
Dalam otak manusia, tepatnya di dalam hipotalamus, terdapat banyak saraf reseptor yang berfungsi menerima rangsangan. Reseptor tersebut ada yang secara khusus responsip terhadap glutamat.