Karesidenan – Memiliki anak usia belasan kerap kali membuat para orang tua diliputi kecemasan. Sebab di usia segitu, anak sedang gencar-gencarnya mencari jati diri, lagi senang-senangnya bergaul dengan teman sebaya, dan fase di mana menjawab rasa penasaran dan mendapatkan pengakuan menjadi suatu yang penting bagi mereka.

Sebab itulah para orang tua kerap kali dibuat parnoan, takut kalau anak, buah hati mereka terjerumus pada suatu yang tak diinginkan, satu di antaranya seperti rokok. Sebagaimana yang kita ketahui rokok menjadikan penggunanya berisiko terserang sejumlah penyakit berbahaya, seperti serangan jantung hingga kanker.

Lantas bagaimana jika seorang anak terlanjur menjadi perokok, dan apa yang harus dilakukan orang tua saat menghadapi persoalan tersebut? Ini yang perlu dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah anak perokok!

1. Menenangkan Diri

Penting untuk tidak tersulut emosi ketika kamu mendapati anakmu tengah merokok. Usahakan untuk menenangkan diri terlebih dahulu, kemudian diskusikan permasalahan tersebut dengan pasangan.
Buatlah keputusan bersama terkait penanganan anak yang kedapatan merokok. Setelahnya barulah kamu dan pasangan boleh membahas permasalahan tersebut dengan anak yang bersangkutan.

2. Berdiskusi dengan Anak

Dari pada menjejali anak dengan banyak doktrin ataupun pertanyaan tak berkesudahan, agaknya lebih baik menerapkan pola diskusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Menurut psikolog, Gracia Ivonika, M.Psi, akan lebih baik jika orang tua berdiskusi dengan menggunakan kata-kata halus yang mudah dipahami oleh anak. Misal,

“Nak, kemarin mama lihat kamu pegang rokok. Coba kamu jelasin itu rokok punya siapa, dan apa sih yang sebenarnya terjadi?”.

Ingat ketika kamu menerapkan pola ini pastikan kondisi anak sedang dalam mood yang baik dan supaya lebih efektif hindari melakukannya pada waktu-waktu di mana anak merasa lelah seperti sepulang sekolah, ataupun setelah ia melakukan aktivitas di luar rumah.