Apalagi, menurut Tan, ketika seseorang merasakan efek baik tertentu dari oralit saat puasa, belum tentu orang lain bisa merasakannya juga. Sehingga, pengalaman yang dirasakan seseorang tentu tidak bisa digeneralisasi.

“Apa yang baik dan benar bagi satu orang kan belum tentu baik dan benar bagi orang lain,” kata Tan.

“Kalau memang ada evidence based-nya, tentu akan diunggah dalam suatu jurnal ilmiah,” tambahnya.

Orang Sehat Tidak Perlu Minum Oralit

Lebih lanjut Tan mengungkapkan bahwa konsumsi oralit hanya diperuntukkan bagi mereka yang sedang dehidrasi akut. Artinya, saat dalam kondisi sehat, minum oralit tidak dianjurkan.

“Kalau orang sehat tentu tidak minum oralit, karena sekali lagi, kelebihan gula dan kelebihan garam. Oralit itu memang didesain takarannya, volumenya, komposisinya untuk orang yang dehidrasi akut,” ujar Tan.

Terlebih, efek oralit mungkin tidak akan terasa jika Anda hanya sesekali diminum. Berbeda jika Anda mengonsumsinya setiap hari dan terjadi akumulasi komponen oralit, maka akan ada risiko masalah kesehatan.

“Kalau Anda minum sekali dua kali, ya, seperti Anda minum teh manis kalau buka puasa. Biasanya efeknya tidak akan terasa. Tapi kalau ini menjadi rutinitas, lalu terjadi akumulasi, ini kan seram. Terjadi akumulasi komponen oralit, tentu Anda bakal punya masalah kesehatan,” kata Tan.

Efek Samping Oralit pada Tubuh

Tan mengungkapkan bahwa konsumsi oralit pada orang sehat berisiko menimbulkan hipernatremi atau gangguan elektrolit yang menyebabkan kadar natrium dalam darah kurang dari batas normal.

Serta, dapat pula menyebabkan terjadinya hiperglikemi atau kondisi dimana gula darah terlalu tinggi sehingga tidak cukup untuk menghasilkan insulin. Mengingat oralit memang mengandung garam dan gula.

“Kalau Anda mengonsumsi itu dalam kondisi normal, ada risiko Anda mengalami yang disebut sebagai hipernatremi atau hiperglikemi terutama bagi kalian yang mempunyai masalah kesehatan. Terutama pada orang diabetes,” ujar Tan.

“Orang diabetes ditambah minum oralit padahal makannya cukup, minumnya benar, artinya ada tambahan bobot nih. Kemudian hipernatremi, kelebihan garam. Jangankan Anda bisa tahan satu hari puasa, hipernatremi itu justru membuat Anda jadi lebih haus. Itu yang repot,” tambahnya. ***