Karesidenan – Pati Thrust atau Sesar Pati diperkiraan akan kembali aktif setelah tertidur lama. Pasalnya, naiknya aktivitas sesar itu dipicu akibat gempa yang terjadi di Wilayah Laut Tuban pada tahun 2017 silam.
Prediksi tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya saat ditemui beberapa waktu lalu di kantor kerjanya. Mengutip data yang dikeluarkan BMKG, Martinus menyampaikan aktivitas kulit bumi yang membentang dari Area Pati ke arah timur akan kembali bergerak.
Martinus menambahkan aktifnya Sesar Pati diprediksi dapat menyebabkan gempa tektonik dangkal. Guncangan gempa yang dihasilkan dapat mencapai skala intensitas V hingga VIII Modified Mercally Intensity atau MMI.
Meski bernama Sesar Pati, Martinus menyebut bila terjadi gempa, dampak guncangan justeru akan dirasakan di luar Kabupaten Pati. Wilayah Kabupaten Rembang ke arah timur disebut menjadi daerah yang akan merasakan gerakan kulit bumi tersebut.
Jalur ini berdasarkan pemetaan sesar yang mempunyai kelurusan panjang mengarah dari barat daya hingga timur laut. Meliputi selatan Semarang ke arah timur laut melewati daerah Lasem dan berlanjut ke Laut Jawa.