Karesidenan – Musim kemarau panjang tahun ini dianggap membawa berkah bagi petani garam di Kabupaten Pati. Pasalnya, mereka dapat memanen lebih awal dengan harga yang naik 200 persen dari tahun sebelumnya.
Dari hasil panen yang mulai melimpah pada tahun 2023 ini, namun juga disertai kualitas garam yang jauh lebih bagus. Selain itu petani juga dapat bernafas lega dengan naiknya harga yang sangat tinggi. Tahun ini awal panen garam masih Rp 3.500 perkilogramnya, padahal tahun sebelumnya hanya Rp 1.000 perkilogramnya.
“Panen raya. Harga garam juga naik, tahun lalu hanya Rp 1000,- perkiko, sekarang Rp 3500,- perkilonya. Tiga hari sekali panen dan rata rata sekali panen bisa sampai 1,5 juta. Sementara untuk yang pakar terpal panennya lebih cepat, dua hari sekali panen,” ujar salah satu petani garam di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Warnadi pada, Jumat (30/6).
Sementara Ketua Kelompok Tani Garam Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha berharap harga garam tersebut dapat bertahan hingga 2 sampai 3 bulan kedepan. Lalu, pihaknya juga meminta kepada pemerintah, agar tidak melakukan impor garam disaat petaninya panen raya.