Karesidenan – Bekas bungkus kopi, minyak goreng, koran maupun sampah apapun, jika sudah terkena sihir tangan Evi Sri Suprihati akan berbeda hasilnya. Benda-benda itu tidak akan lagi sebagai sampah, melainkan punya daya jual kembali, bahkan sampai melenggang ke pasar manca negara.
Begitulah kegiatan perempuan yang sering dipanggil Evi itu. Perempuan asli Desa Panggung Royong, Kecamatan Wedarijaksa telah memulai mengolah limbah rumah tangga sejak 2012 lalu. Sudah beragam produk yang ia hasilkan, mulai dari kotak pensil hingga tas bergaya untuk para ibu-ibu.
Ia mengaku motivasinya membuat sejumlah produk dari bahan-bahan sampah itu terdorong atas keprihatinannya terhadap sampah yang ada di sekitar lingkungannya. Baginya banyak orang tidak sadar sampah-sampah yang mereka buang dapat diolah kembali dan menambah uang jajan dan meringankan uang belanja.
“Agar sampah tidak selamanya sampah, lumayan kan kalau untuk nambah uang jajan,” kata Evi ketika menjelaskan motivasi membuat kerajinan dari limbah rumah tangga pada, Sabtu (20/5).
Dalam produksinya, Evi yang mengerjakan sendiri kerajinan yang dibuatnya ini, ternyata dapat mengumpulkan banyak sekali sampah. Ia memisalkan, dalam satu produk seperti kontak pensil sendiri ia dapat mendaur ulang sebanyak 151 pices plastik. Atau saat membuat tas dari bungkus minyak goreng ia bisa mengurangi 10 hingga 20 bungkus minyak.