Kondisi inilah yang membuatnya dan penjual lainnya tak bisa mematok harga pasti. Karena, jika kondisi pembeli baru sepi, ia rela untung sedikit daripada barang dagangannya tak laku.

“Satu gendel nggak pasti. Ada Rp 20 ribu ada Rp 15 ribu. Jadi kalau ada yang nawar, walaupun untung tak seberapa, tetap tak kasihkan. Daripada nggak ke jual. Untung dikit nggak apa-apa,” ujar dia.

Hal serupa juga di alami Sutini. Wanita yang sudah berjualan janur selama puluhan tahun itu mengaku jualannya sepi. Padahal ia sudah berjualan sebelum lebaran. Ia merasa hasil jualan di tahun ini kurang memuaskan ketimbang tahun sebelumnya.

“Ngambil janur ini dari Purworejo. Karena kalau di Pati tidak ada janur. Tapi hasilnya gini saja. Ramai tahun-tahun yang kemarin,” tambahnya. ***