Karesidenan – Warga Kabupaten Pati pasti sudah tidak asing lagi dengan kuliner nasi gandul. Nasi Gandul berupa nasi dengan kuah berwarna kecoklatan.
Makanan ini disajikan di atas selembar daun pisang. Rasa nasi gandul merupakan perpaduan antara soto, semur, dan rawon, rasanya manis dan gurih.
Biasanya pembeli akan diberi beberapa pilihan pelengkap, mulai dari jeroan sapi, daging, otak, sampai lidah sapi.
Nasi gandul terdiri dari nasi putih yang diberi lauk empal atau daging sapi bumbu bacem. Kemudian, nasi dan lauk itu diguyur kuah bercita rasa gurih.
Ada beragam versi mengenai asal-usul nasi gandul. Salah satu versi tersebut menyebutkan bahwa nasi gandul merupakan nama pemberian dari pembeli.
Pada zaman dahulu di daerah Pati, ada penjual nasi gandul yang menjajakan nasi yang menggunakan pikulan.
Pikulan tersebut berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lainnya.
Saat pedagang berjalan sambil memanggul pikulan, pikulan tersebut naik turun sesuai langkah penjualnya. Oleh karena itu, masyarakat memberi nama nasi gandul
Versi lainnya, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik.
Yaitu, piring yang digunakan untuk meletakkan nasi gandul dilapisi dengan daun pisang, kemudian diisi dengan nasi dan kuah.
Kalau kamu pengin mencicipi nikmatnya nasi gandul, beberapa warung nasi gandul di Pati ini bisa jadi referensi. Mana saja?